Minggu, 19 Mei 2013

Validitas dan Reliabilitas Kuesioner


Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti seringkali menggunakan kuesioner untuk mengetahui sikap atau pendapat responden mengenai suatu hal, seperti sikap konsumen terhadap layanan operator, pendapat tentang disiplin pegawai dan sebagainya.

Syarat yang harus dipenuhi sebuah kuesioner yaitu harus valid dan reliabel.  Apa itu validitas dan reliabilitas?

Suatu angket dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tepat untuk mengukur sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Seperti jika akan diukur kepuasan seorang konsumen terhadap suatu produk, maka jika pada konsumen tersebut diberikan serangkaian pertanyaan, maka pertanyaan tersebut harus bisa secara tepat mengungkapkan tingkat kepuasan konsumen. Perbandingan yang praktis adalah : timbangan beras tentu tidak bisa ( tidak valid ) untuk menimbang emas, karena selisih 1 gram pada emas akan sangat berarti, sedangkan selisih beberapa gram akan diabaikan pada beras. Jadi, timbangan emas valid untuk menimbang emas, dan timbangan beras valid untuk menimbang beras.

Kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jadi jika seseorang menjawab “setuju” terhadap perlunya disiplin pegawai, maka jika beberapa waktu kemudian ia ditanya lagi untuk hal yang sama, maka ia seharusnya tetap konsisten pada jawaban semula, yaitu setuju pada disiplin pegawai. Perbandingan yang praktis adalah : penggaris dikatakan reliabel dalam mengukur ukuran panjang karena dari waktu ke waktu hasil ukuran yang diperoleh menggunakan penggaris tetap sama. Sedangkan karet tidak reliabel dalam mengukur panjang karena hasil yang diperoleh ketika mengukur panjang akan berbeda-beda pada setiap waktu.

Senin, 29 April 2013

Skala Pengukuran (III)


4. Skala Rating
Pada Skala Likert, Skala Guttman, dan Skala Diferensial Semantik. Data yang diperoleh adalah data kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan. Sedangkan pada Skala Rating data yang diperoleh berupa angka (kuantitatif) yang kemudian ditafsirkan menjadi data kualitatif.
Skala Rating dapat digunakan untuk mengukur status sosial ekonomi, iptek, instansi dan lembaga, kepuasan pelanggan, produktivitas kerja dan lainnya.

5. Skala Thurstone
Ketika menggunakan Skala Thurstone, responden diminta untuk menilai beberapa butir pernyataan yang menyajikan pandangan yang berbeda-beda berdasarkan favorabilitasnya. Data yang diperoleh dari Skala Thurstone sdah bersifat interval. 

Kamis, 18 April 2013

Skala Pengukuran ( II )


2. SKALA GUTTMAN

Skala Guttman disebut juga skala scalogram yang sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang diteliti, yang sering disebut dengan atribut universal. Pada skala Guttman terdapat beberapa pertanyaan yang diurutkan secara hierarki untuk melihat sikap tertentu seseorang. Jika seseorang menyatakan “tidak” terhadap pernyataan sikap tertentu dari sederetan pernyataan itu, ia akan menyatakan sikap lebih dari “tidak” terhadap pernyataan berikutnya.

Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau ratio dikotomi ( dua alternative yang berbeda ). Misalnya untuk jawaban “benar” diberi skor (1) dan jawaban “salah” diberi skor (0). 
Contoh :
a.       Yakin atau tidakkah anda, pergantian pemimpin akan dapat mengatasi persoalan di perusahaan :
1)      Yakin
2)      Tidak Yakin
b.      Apakah komentar Anda jika pemimpin yang sekarang mundur dari jabatannya?
1)      Setuju
2)      Tidak setuju

3. Skala Diferensial Semantik
            Skala Diferensial Semantik berupa pertanyaan-pertanyaan tentang resepsi responden yang memberikan jawaban dengan cara memberi tanda silang di garis antara dua ujung/(kutub) . Kedua kutub bernilai dari skala terendah sampai tertinggi. Data yang diperoleh berupa data interval.
Contoh :